SEMUA KARENA ALLAH
Aku seorang anak hidup di salah satu desa di KAB.Magelang, aku bernama syifa aku hidup tidak punya saudara sekandung hanya dengan kedua orang tuaku tinggal di rumah yang cukup sederhana. Hidupnya serba pas pasan sehingga ibuku menjadi seorang yang kerja terus menerus sedangkan bapakku hanya bisa berbaring di kasur karena penyakit yang dideritanya.
Pagi adalah waktu yang indah untuk ku berfikir, di tambah dengan sawah yang hijau pohon-pohon yang rindang diiringi dengan kicauan burung. Sungguh waktu yang indah di kala pagi itu.
“hmmm..” pagi itu aku terbangun dari tidur lelapnya. Entah kenapa hari itu aku bangun pagi buta, mungkin karena hawa dingin yang menusuk tulangku,padahal sang surya pun belom bangun.
Saat itu aku merasakan kejenuhan dalam kamarku, aku berniat untuk keluar dari kamar. Saat aku tengah membuka selambu kamar yang kumal. Ku mencium aroma maskan khas ibuku. Dan kulihat ke dapur ternyata benar ibuku sedang berdiri di depan kompor gas dan sepertinya lagi memasak sesuatu. Ku sapa ibuku “ibuu..” lalu ibupun tersenyum kepadaku. Cantik sekali saat dia senyum .
Ku mulai pembicaraan “ibu masak apa?nasi goreng ya..aromanya sedep banget..”
“hhaha..tau aja kamu nak,ibu masakin nasi goreng spesial buat kamu nak” tersenyum sambil mengelus rambutku yang kriting kumal”
“Wahh..mantap nih bu,jarang sekali syifa makan nasi goreng” gembira ria
Ibuku hanya tersenyum, suasana menjadi hening.
“Tau gak bu..pagi ini udara begitu dinginn. Tapi disaat belaian ibu kepadaku dan hanya ditemani api di tunggu. Serasa ada yang menyelimutiku bu, terasa begitu hangatnya.” Sambil ku tidur dipangkuan ibuku.
“ oh yaaa…tapi jika suatu saat ibu telah tiada,, bagaimana?? Siapa yang menjadi pengganti ibu saat syifa kedinginan..”, tak terasa ibu meneteskan air mata.
“ Ibuuuuuuuuu…… syifa tau, umur tak dapat di perkira oleh manusia. Tapi yakinlah buu…selamanya ibu akan selalu di hati hanif. Syifa cinta ibu karena ALLAH.’’ Sambil tangan ini menghapus air mata yang telah mengalir di pipi cantik ibu.
Tak terasa perbincangan dalam dekapan hangat ibu membuat waktu tak terasa bergulir begitu cepatnya. Dan kini jarum jam telah menunjuk pada angka 4 lebih. Adzan pun telah terdengar oleh telingaku.Kokokan ayam pun mulai berbunyi, itu bertanda sang surya akan segera datang.
Sebelum itu aku dan ibu bergegas menambil air wudhu. Saat ku akan menuju kamar mandi, ibu menyuruhku membangunkan bapak yang tengah tertidur lelap. Aku membangunkannya untuk sholat shubuh berjama’ah yang telah dilakukan seperti biasa di keluargaku.
“ Bapak…pak… ayo bangun, waktu shubuh telah datang!” sambilku goyangkan badan bapakku.
Tak lama bapak terbangun dari tidurnya, perlahan membuka mata.
“Ooohh.. syifa..ada apa nak ?” sambil sayup-sayup bapakku membuka mata.
“Bapakk….ayo sholat..sudah ditunggu ibu”sambilku menarik tangan bapak.
“Oh masya alloh…. Ini sudah shubuh toh?’’ Bapak langsung bergegas bangun dari tempat tidurnya dan bergegas mengambil air wudhu.
Aku,bapak,dan ibu sholat berjamaah. Bapaklah yang menjadi imam di keluarga kecil kami. Aku bahagia memiliki bapak dan ibu yang sangat menyayangiku. Walaupun dilihat dari materi kami termasuk orang-orang miskin. Tapi dengan ada mereka di dekapanku…ku rasa aku adalah orang paling terkaya.
“Pak…bu… Syifa berangkat sekolah dulu yaaa,” Ku mencium tangan mereka berdua.
“ iya nak.. Syifa disekolah jangan nakal ya..jangan ikut teman-teman Syifa..jadilah anak yang pandai yaaa sayangg… jadilah anak yang bisa ibu dan bapak banggakan. Kami sayang kamu Syifa.” Ibu memelukku serasa ibu tak ingin kehilanganku.
“assalamu’alaikum bu..pakk,”sambilku lambaikan tangan pada mereka.
“wa’alaikum salam hati-hati di jalan,” Ibu dan Bapak membalas lambaian tangan dariku.
Ku berangkat dengan jalan kaki, jauh sih..! Tapi bagiku jarak tak dapat menyurutkan langkahku untuk menimba ilmu disekolah. Apalagi ku teringat akan pesan ibu setiap pagi untukku. Dan harapan ibu di setiap langkahku. Aku harus bisa jadi anak kebanggaan iIbu dan Bapak!
Ku menelusuri sawah-sawah dan menyebrang sebuah sungai yang gak terlalu dalam ketinggian airnya. Mungkin hanya di bawah lututku. Aku berjalan menuju sekolah dengan bersholawat di sepanjang perjalanan,ku nikmati aroma surga dunia. Kunikmati pemandangan yang mungkin manusia tak dapat membuatnya. Hanya tuhan yang maha kokohlah yang dapat menciptakaannya.SUBHANALLAAAAHH
Sesampailah disekolah di mana aku menimba ilmu, teman-teman menyapaku di depan gerbang MA YAJRI PAYAMAN, sekolah terfavorit di kab.Magelang ,menurutku hehe
Aku langsung bergegas menuju ke kelas bersama teman teman. Tidak selang lama bel pun berbunyi. Tetttttt......., itu menandakan bel masuk kelas . aku duduk bersama jundi dia anak dari orang kaya bapaknya pengusaha bibit lele. Tak lama kemudian bu laila pun datang karena ini pelajaran B.indonesia
Uupsss..bu Laila hari ini tidak masuk sendirian dikelasku melainkan didampingi oleh kepala sekolah pak Ridwan namanya. “wah ada apa nih !” batinku sambil hati berdebar-debar. Entah kenapa hari ini aku sangat berdebaran.bu Laila masuk dan menyapa murid-murid di kelasku.
“assalamu’alaikum anak-anak,” sapa bu Laila
“waaa..aa.alaikum salam bu Laila,” murid-murid membalas sapa
“aanak-anak kedatangan bapak kepala sekolah disini untuk memberi kabar gembira untuk kalian,” dengan tersenyum bu Laila menyampaikannya.
“ ehhhmmm….boleh tau gak bu kabar gembiranya apa,” teriak robet anak slengean yang gak tau sopan santun.
“robet..tunggu ibu belum selesai bicara!”sambiil sedikit jengkel melihat tingkah robet dihadapan kepala sekolah.
Lalu ibu melanjutkannya “biar bapak sendiri yang akan memberitahunya.”
Akhirnya bapak mengambil alih pembicaraan bu laila “anak-anak yang bapak banggakan. Berdirinya bapak di sini akan menyampaikan sebuah informasi yang sangat penting. Berhubung sekolah ini ada ekstraklulikuler bela diri wushu, akan ada kejuaraan wushu tingkat provinsi JATENG DIY di akhir bulan ini, Lhaa maka dari itu bapak akan mengadakan perlombaan tingkat sekolah kita ,untuk nanti yang juara satu bisa di ikutkan di kejauaraan tersebut.”
“hufffffttt...” ku hembuskan nafas untuk meredakan tegangku tadi.
Setelah mengumumkan info terssebut bapak kepala sekolah bergegas keluar dari kelas karena tidak ada pertanyaan.
Pelajaran 1 2 3 dan sampai pelajaran terakhir sudah di lewati aku segera pulang ke rumah membantu ibu untuk persiapan jualan nanti sore. Sesampai di rumah aku segera ganti baju ke kamar sambil ganti baju aku memikirkan info pak kepala sekolah tadi.
“apakah aku bisa mewakili sekolahanku untuk mengikuti kejuaraan tinkat provinsi” bertanya pada diri sendiri.
Singkat cerita, hari H seleksi kejuaraaan whusu pun telah tiba, aku melihat ke papan pengumuman ada daftar lawan lawannya. “kenapa ada namaku di daftar tersebut, padahal aku tidak mendaftar seleksi, dan aku kan baru 2 bulan mengikuti ekstrakulikuler whusu” betapa bingungnya. Akupun langsung bertanya ke sekretariat pendaftaran dan ternyata yang mendaftarkanku pelatihku sendiri. “aku bisa apa coba” menggerutu dalam hati.
Saat itu ku terlamun sendiri, tak ada gairah untuk membicarakan persolan ini.hanya termenung dan berandai-andai“ Andai jika aku terpilih dan aku menang mungkin aku bisa membuat bapak dan ibu bahagia.hmm.. “
“ya Allah,, aku sadar aku tak mungkin dapat ikut dalam perlombaan itu. Apalagi aku bisa menang dalam perlombaan tersebut dan mewakili sekolahku ke kejurprov. Itu menurutku tak mungkin. Tapi aku tahu kuasa-Mu begitu besar, kau bisa bolak- balikkan dunia dengan kecepatan kedipan mata.maka tak sulit pula jikalau Engkau dapat memberikan kepercayaan pada hamba dan memilih hamba untuk mewakili kota ini.
Ya..Alloh.. hanya pada-Mu hamba munyembah dan hanya pada-Mu pula hamba memohon, hamba ingin mengikuti lomba tersebuat ya alloh supaya bisa mewalkili sekolahku dan membuat semua bangga kepadaku…jadi izinkan hamba untuk mengikuti lomba tersebut dengan cara lolosnya hamba dalam seleksi yang akan di berikan .hamba ingin membahagiakan ibu yaa..Alloh.” ku menulis pada buku diary ku. Berharap alloh akan membantuku nantinya.